Prinsif dasar copywriting berikut ini adalah pondasi utama kesuksesan Anda. Rahasia keberhasilan copywriter dalam menjual produk atau layanan apa pun!
Copywriting adalah seni. Ya, seni menulis kata-kata yang mampu menggerakkan orang banyak.
9 Rahasia Copywriter Sukses
Prinsip dasar copywriting
Prinsip dasar copywriting ini penting karena, singkatnya, mereka adalah fondasi dari semua pesan yang berhasil.
Tidak peduli seberapa hebat produk atau ide Anda, tanpa copywriting yang tepat, pesan itu hanya berakhir sebagai kata-kata kosong di layar.
Mari kita lihat: Bayangkan Anda sedang bersaing dalam pasar yang padat. Produk Anda mungkin bagus, tapi apakah calon pembeli tahu itu?
Di sinilah copywriting masuk.
Mengetahui prinsip dasar copywriting berarti Anda tahu bagaimana menarik perhatian, berbicara langsung pada kebutuhan audiens, dan mendorong mereka untuk bertindak – semua ini dalam waktu beberapa detik.
Riset dari Nielsen Norman Group bahkan menemukan, bahwa; pembaca online hanya membaca sekitar 20% dari teks di halaman web.
Artinya, jika copy Anda tidak kuat sejak awal, Anda sudah kehilangan audiens!
Lalu, ada juga prinsip sederhana seperti “headline yang kuat” dan “manfaat vs. fitur.”
Prinsip-prinsip ini mungkin terdengar mendasar. Tetapi justru prinsip-prinsip inilah yang membedakan copy yang menghasilkan tindakan dengan yang hanya dibaca sekilas.
Seperti pepatah lama, “Anda hanya punya satu kesempatan untuk membuat kesan pertama.”
Dalam copywriting, kesan pertama itu ada di headline. Headline yang kuat adalah kunci agar pembaca tidak hanya datang. Tapi juga ingin tahu lebih dalam.
Dan mari kita bicara soal CTA atau Call to Action. Prinsip ini bukan sekadar mengajak pembaca untuk “klik di sini” atau “beli sekarang.”
CTA yang kuat dirancang untuk memancing tindakan. Tanpa CTA yang jelas, pembaca hanya akan melanjutkan tanpa arahan atau tujuan.
Menurut riset WordStream, CTA yang jelas bisa meningkatkan konversi hingga 20%. Artinya, setiap kalimat, setiap kata di CTA itu penting.
Setiap elemen copywriting punya tujuan. Mengetahui cara kerjanya adalah kunci agar pembaca melakukan tindakan yang Anda inginkan.
Prinsip dasar copywriting ini juga melibatkan storytelling, cara berbicara langsung pada pembaca. Bukan hanya sekadar menyampaikan informasi.
Storytelling bukan sekadar memikat, tetapi menciptakan keterhubungan emosi.
Ketika pembaca merasa terhubung, mereka lebih mungkin untuk mempercayai dan membeli.
Intinya, prinsip-prinsip dasar ini seperti alat untuk membuat audiens percaya, terlibat, dan pada akhirnya – bertindak.
Mari kita mulai dari yang pertama;
Memahami Audiens
Prinsip dasar copywriting yang pertama adalah mulai dari mendengarkan!
Coba tanya pada diri sendiri: siapa yang akan membaca tulisan ini?
Mengerti target audiens itu penting.
Contohnya, untuk brand pakaian remaja, gaya tulisan yang santai dan sedikit “gaul” lebih cocok. Di sisi lain, untuk produk kesehatan, mungkin gaya yang informatif dan terpercaya lebih mengena.
Data faktualnya? Penelitian dari HubSpot menunjukkan, bahwa; konten yang relevan dengan audiens memiliki kemungkinan 89% lebih tinggi untuk menghasilkan engagement. Lihat betapa pentingnya memahami siapa yang membaca.
Contoh Nyata: Lihatlah iklan-iklan Apple. Bahasa mereka simpel, tanpa banyak embel-embel teknis. Kenapa? Karena audiens mereka mencari produk yang intuitif, bukan sekadar spesifikasi teknis.
Headline yang Menggoda
Prinsip dasar copywriting ini adalah tentang; 5 Detik untuk Memikat!
Headline adalah pintu masuk ke seluruh tulisan Anda. Coba bayangkan headline seperti iklan sebuah film – kalau tak menarik, siapa yang mau lanjut membaca?
Ada rumus sederhana untuk headline menarik: buatlah relevan, unik, dan mengandung urgensi.
Fakta: Menurut Copyblogger, 8 dari 10 orang hanya membaca headline. Sementara, sisanya baru akan melanjutkan jika tertarik.
Artinya, headline Anda harus sekuat mungkin.
Contoh Nyata: “Ingin Berhemat Tanpa Menderita? Ini Caranya!” (headline yang seperti ini sering muncul pada blog finansial. Karena, mengandung solusi dan langsung mengena pada masalah pembaca)
Manfaat vs. Fitur
Prinsip dasar copywriting ke tiga adalah; Bicara Apa yang Mereka Dapat. Bukan Apa yang Anda Punya!
Nah, ini bagian yang sering disalahpahami banyak copywriter pemula. Mereka fokus pada fitur produk, padahal yang dicari pembaca adalah manfaat – apa untungnya bagi mereka.
Bayangkan Anda menjual laptop dengan prosesor terbaru. Daripada mengatakan “prosesor X dengan performa tinggi,” lebih baik katakan, “kerja lebih cepat tanpa lemot di laptop yang bisa diandalkan kapan pun.”
Analogi Sederhana: Bayangkan Anda di restoran dan melihat menu, mengatakan; “Spaghetti dengan saus tomato segar.” Fitur. Tapi, kalau tertulis “Spaghetti yang membuat Anda merindukan Italia,” Anda pasti tergoda, kan?
Call to Action (CTA) yang Menggugah
Ini prinsip dasar copywriting paling penting! Buat Mereka Bertindak!
CTA adalah jantung dari copywriting – titik di mana pembaca memutuskan untuk lanjut atau berhenti.
Jangan ragu untuk langsung mengajak. Buat CTA sederhana, jelas, dan langsung menyentuh kebutuhan pembaca.
Contoh CTA yang baik: “Dapatkan Diskon 50% Hari Ini Juga – Hanya Satu Klik!” Sederhana, tapi kuat.
Menurut penelitian WordStream, CTA yang kuat bisa meningkatkan konversi hingga 20%. Pastikan CTA Anda tepat sasaran.
Bangun Kepercayaan
Konsistensi adalah prinsip dasar copywriting untuk membangun kepercayaan audiens.
Orang tidak akan membeli dari Anda jika tidak percaya. Di sini, testimoni dan data konkret bisa membantu.
Semakin banyak bukti nyata, semakin kuat kepercayaan yang terbangun.
Menurut sebuah survei, 70% konsumen setuju, bahwa; kepercayaan terhadap merek lebih penting saat ini dibandingkan masa lalu.
Selain itu, 81% konsumen Indonesia percaya pada rekomendasi online dari situs atau aplikasi terkenal.
Data ini menekankan pentingnya menyertakan ulasan atau testimoni pelanggan dalam copy. Untuk membangun kepercayaan dengan audiens.
Contoh Nyata: Banyak brand besar menggunakan review pelanggan. Seperti Amazon yang menampilkan bintang penilaian, menunjukkan kepercayaan nyata dari konsumen sebelumnya.
Gunakan Bahasa yang Mudah dan Sederhana
Hampir semua, copywriting iklan sukses, mengunakan bahasa sederhana.
Bahasa yang rumit tidak membuat tulisan terlihat profesional; justru membuat pembaca bingung. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti, bahkan jika Anda menulis untuk produk teknis.
Tips: Gunakan kalimat-kalimat pendek. Riset menunjukkan bahwa pembaca online memiliki rentang perhatian yang pendek. Kalimat pendek dan to the point lebih efektif.
Contoh Nyata: Lihat website Airbnb. Bahasa mereka mudah dimengerti, tanpa istilah teknis. Semua orang bisa merasakan bahwa layanan mereka untuk “semua orang.”
Sentuhan Storytelling
Menghubungkan emosi dengan logika adalah prinsip dasar copywriting sukses.
Manusia suka cerita. Kita lebih mudah mengingat cerita, daripada sekumpulan fakta kering. Sisipkan sedikit cerita dalam copywriting Anda – bisa tentang masalah pelanggan yang serupa, atau cerita pribadi yang relevan.
Contoh Nyata: Iklan Dove sering menggunakan storytelling. Bukan sekadar menjual sabun, mereka membawa cerita tentang kecantikan alami, yang membuat iklan mereka lebih relatable.
Edit dan Sempurnakan
Jangan langsung puas dengan draft pertama. Sebagian besar tulisan terbaik lahir dari pengeditan. Hapus kata yang berlebihan, fokuskan pesan, dan pastikan alur terasa mulus.
Statistik: Sebuah riset dari Grammarly menyatakan bahwa tulisan yang diedit dengan baik memiliki engagement 2,5 kali lebih tinggi daripada tulisan yang tidak dioptimalkan.
Contoh Tips Praktis: Setelah menulis, biarkan beberapa saat. Baca ulang dengan mata segar. Kadang, kita menemukan kalimat yang bisa diperbaiki atau ide yang bisa dipadatkan.
Kesimpulan
Langkah awal, praktek, dan konsistensi!
Semua prinsip dasar ini mungkin terlihat banyak, tapi jangan terburu-buru. Mulailah dengan mencoba satu demi satu. Praktekkan, amati hasilnya, dan evaluasi. Copywriting itu seni yang bisa dikuasai siapa pun, asalkan punya tekad dan konsistensi.
“Copywriting itu bukan soal mengubah kata menjadi kalimat, tapi mengubah kalimat menjadi tindakan.”