Elemen Copywriting

14 Elemen Copywriting – Update Rahasia Terbaru Dari Para Ahli

Ada beberapa elemen copywriting yang wajib di ketahui pemula. Ini adalah rahasia sukses para ahli dalam memenangkan pasar.

Dalam dunia digital, copywriting adalah seni berbicara tanpa suara, bercerita tanpa wajah, dan meyakinkan tanpa tatap muka.

Ada alasan mengapa 14 elemen copywriting yang kita bahas ini menjadi kunci kesuksesan.

Kenapa? Karena setiap elemen ini punya peran yang tak bisa dipandang sebelah mata—mereka bersama-sama menciptakan pengalaman yang lengkap dan meyakinkan bagi audiens Anda.

Mari kita lihat mengapa mereka penting dan bagaimana cara mengaplikasikannya.


Kenali Target Audiens Anda

Elemen Copywriting

Bayangkan berbicara pada orang yang tidak Anda kenal—canggung, bukan? Maka dari itu, langkah pertama dalam copywriting adalah mengenali siapa yang Anda ajak bicara.

Kenali umur mereka, pekerjaan, hobi, hingga masalah yang sering mereka hadapi. Semakin dalam Anda mengenal audiens, semakin mudah pesan Anda akan sampai.

Gunakan bahasa yang sesuai, nada yang pas, dan tunjukkan bahwa Anda benar-benar mengerti apa yang mereka butuhkan.

Menurut laporan dari HubSpot, 71% perusahaan yang sukses dalam pemasaran konten menyatakan, bahwa; mengenal audiens secara mendalam adalah kunci. Kenapa? Karena komunikasi yang tepat sasaran punya peluang lebih besar untuk diingat dan direspon.

Contoh Aplikasi: Jika audiens Anda generasi muda yang gemar humor, coba gunakan analogi yang lucu dan mengena—seperti, “Menemukan produk ini sama seperti menemukan kunci mobil yang hilang: bikin lega!”

Menyusun Proposisi Nilai yang Jelas

Jika Anda menawarkan produk, apa yang membuatnya berharga? Mengapa audiens harus memilih Anda? Di sinilah proposisi nilai berperan penting.

Buatlah alasan kuat mengapa produk Anda layak diperhatikan. Misalnya, Anda menawarkan solusi untuk masalah yang sering mereka hadapi atau fitur unik yang sulit ditemukan di tempat lain.

Tidak perlu berlebihan. Cukup sampaikan secara ringkas dan jelas, sehingga audiens tahu persis mengapa mereka harus memilih Anda.

Pikirkan proposisi nilai sebagai first impression.

Audiens ingin tahu apa yang bisa mereka dapatkan, langsung dari awal. Ini seperti saat Anda masuk ke toko dan kasir menyambut dengan senyum lebar sambil menawarkan promo spesial.

Sebuah riset dari Nielsen menunjukkan bahwa 59% orang memilih produk karena tertarik dengan manfaat yang jelas. Jadi, jangan biarkan mereka bingung, sampaikan proposisi nilai Anda dengan sederhana.

Contoh Aplikasi: “Dapatkan kulit sehat dalam waktu singkat—lebih dari sekadar produk perawatan biasa!”

Bersikap Autentik dan Transparan

Autentisitas adalah segalanya. Pembaca bisa merasakan apakah sebuah pesan jujur atau sekadar bualan. Jadi, tetaplah otentik. Tampilkan diri Anda apa adanya. Jika produk Anda punya keunggulan, sampaikan tanpa berlebihan. Gunakan testimoni atau ulasan asli sebagai bukti.

Seperti ngobrol dengan teman—ketulusan adalah kuncinya.

Orang menyukai kejujuran. Era digital membuat informasi mudah didapat, dan audiens bisa langsung mengecek klaim yang Anda buat.

Menurut laporan dari Label Insight, 94% konsumen setuju bahwa mereka akan loyal kepada merek yang bersikap transparan. Transparansi membangun kepercayaan, dan kepercayaan adalah kunci penjualan.

Contoh Aplikasi: “Kami tidak menjanjikan perubahan ajaib dalam semalam, tapi kami berkomitmen untuk hasil terbaik dalam jangka panjang.”

Mengoptimalkan SEO

SEO mungkin terdengar teknis, tapi sebenarnya sederhana. Lakukan riset kata kunci untuk mencari apa yang sering dicari audiens Anda. Masukkan kata kunci tersebut secara alami di dalam tulisan Anda.

Ingat, SEO bukan sekadar menaburkan kata-kata ajaib, tapi memastikan konten Anda mudah ditemukan.

SEO adalah jalan yang mengantar konten Anda sampai ke audiens. Tak perlu berlebihan, cukup buat konten yang ramah bagi mesin pencari dan mudah dinikmati pembaca.

SEO adalah sahabat yang membawa konten Anda ke halaman pertama Google. Menurut data dari BrightEdge, 53% lalu lintas situs web berasal dari pencarian organik. Dengan kata lain, jika konten Anda tidak dioptimalkan untuk SEO, ada peluang besar konten Anda terkubur di lautan informasi.

Contoh Aplikasi: Gunakan kata kunci relevan di tempat strategis seperti judul, meta deskripsi, dan dalam isi konten tanpa berlebihan.

Buat Judul yang Menarik

Judul adalah pintu pertama yang dilihat orang. Pastikan judul Anda menarik perhatian. Misalnya, gunakan angka, kata kuat, atau pertanyaan yang menggelitik. Audiens perlu alasan untuk membuka pintu itu dan masuk. Judul yang menarik, membawa mereka lebih jauh ke dalam teks Anda.

Laporan dari Copyblogger menunjukkan bahwa 8 dari 10 orang membaca judul. Hanya 2 dari 10 yang akan membaca artikel penuh. Jadi, judul harus menarik perhatian.

Seperti menjual kue, kemasan harus menarik agar orang ingin membelinya.

Contoh Aplikasi: Judul seperti “10 Tips Mudah Menghemat Waktu yang Akan Mengubah Hari Anda” lebih mengundang dibandingkan “Tips Menghemat Waktu”.

Bayangkan judul sebagai mata kail. Semakin tajam dan menarik, semakin banyak yang akan tertarik.


Fokus pada Manfaat Produk/Layanan Anda

Audiens tidak ingin tahu seberapa canggih produk Anda; mereka ingin tahu apa yang akan mereka dapatkan. Fokuslah pada manfaat yang langsung mereka rasakan. Apakah itu kenyamanan, efisiensi, atau hasil yang lebih baik? Beritahu mereka bagaimana produk Anda bisa meningkatkan hidup mereka.

Jelaskan dengan bahasa sederhana, layaknya menjelaskan kepada teman yang penasaran.

Studi dari Bain & Company menemukan bahwa 80% penjualan didorong oleh manfaat produk yang dirasakan audiens.

Contoh Aplikasi: Alih-alih mengatakan, “Kursi ini punya bantalan empuk,” katakan, “Duduk nyaman seharian tanpa sakit punggung.”

Ciptakan Rasa Urgensi

Kadang, pembaca perlu sedikit dorongan untuk bertindak. Di sinilah urgensi berperan. Buat mereka merasa jika tidak bertindak sekarang, kesempatan ini mungkin hilang. Bisa dengan penawaran terbatas atau diskon sementara.

Tapi hati-hati, jangan berlebihan. Beri alasan kuat untuk bertindak sekarang, tapi tetap alami.

Menurut studi dari Experian, kampanye email yang menciptakan rasa urgensi dapat meningkatkan tingkat klik hingga 20%.

Hal ini menunjukkan bahwa menambahkan elemen urgensi dalam email marketing dapat secara signifikan meningkatkan keterlibatan penerima.

Contoh Aplikasi: “Hanya tersisa 10 produk lagi! Dapatkan sebelum kehabisan.”


Tambahkan Ajakan untuk Bertindak (CTA)

Akhir cerita harus punya penutup yang jelas, dan CTA adalah penutup yang sempurna. Tidak perlu rumit. Pilih kata sederhana dan dorong mereka untuk bertindak. “Beli sekarang,” “Coba gratis,” atau “Dapatkan penawaran,” adalah contoh CTA yang efektif.

Tempatkan CTA di tempat strategis, mudah terlihat, dan beri kesan bahwa ini adalah langkah selanjutnya yang harus mereka ambil.

Menurut data dari HubSpot, penggunaan teks jangkar (anchor text) sebagai Call to Action (CTA) dapat meningkatkan tingkat konversi hingga 121%.

Contoh Aplikasi: “Temukan harga spesialnya, klik di sini untuk penawaran terbatas!”

Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Bebas Jargon

Tidak ada yang lebih membosankan daripada membaca teks penuh jargon. Gunakan bahasa sehari-hari, hindari istilah yang rumit, dan jika perlu jelaskan singkatan. Anggap audiens Anda tidak familiar dengan istilah teknis, dan beri mereka pengalaman membaca yang santai.

Sederhananya, buat tulisan yang bisa dinikmati siapa saja, tanpa kamus di samping.

Menurut penelitian, kalimat sederhana dengan rata-rata panjang 8-10 kata lebih mudah dipahami oleh 90% pembaca. Hemingway App menekankan pentingnya kesederhanaan dalam penulisan. Ini meningkatkan keterbacaan dan efektivitas komunikasi.

Contoh Aplikasi: Ganti kalimat “Perangkat lunak ini mengoptimalkan operasi multigenerasional” dengan “Software ini mempermudah tugas berbagai generasi pekerja.”


Gunakan Suara Aktif

Kalimat aktif memberikan kesan langsung dan lebih hidup. Kalimat seperti, “Dapatkan manfaat luar biasa,” terasa lebih mengajak dibandingkan “Manfaat luar biasa bisa didapatkan.” Suara aktif memberikan energi, membuat pesan lebih mengena.

Jika pesan Anda adalah ajakan, gunakan suara aktif untuk memberi kesan urgensi dan keterlibatan.

Penggunaan kalimat aktif dalam penulisan membuat pesan lebih langsung dan jelas, sehingga meningkatkan daya tarik konten. Menurut Purdue Online Writing Lab (OWL), kalimat aktif lebih efektif dalam menyampaikan informasi karena subjek melakukan tindakan secara langsung.

Contoh Aplikasi: Daripada “Promo bisa diakses di sini,” gunakan “Akses promonya di sini!”

Pertahankan Nada Positif

Nada positif membuat pesan lebih menyenangkan. Alih-alih menunjukkan masalah, berfokuslah pada solusi. Kata-kata positif akan membuat pembaca merasa terlibat dengan perasaan optimis.

Sebagai teman bicara, pembaca tentu lebih suka mendengar solusi dan manfaat daripada keluhan dan masalah.

Nada positif lebih menarik dan membuat pembaca merasa nyaman. Fokus pada manfaat, hasil, dan solusi membuat pembaca merasa dihibur, bukan diceramahi. Studi dari Psychology Today menunjukkan bahwa nada positif meningkatkan keterlibatan hingga 40%.

Contoh Aplikasi: “Hemat lebih banyak dengan tips ini” lebih positif dibandingkan “Jangan biarkan uang Anda terbuang.”

Gunakan Kata Kerja yang Kuat

Kata kerja yang kuat memberikan dorongan bagi pembaca untuk bertindak. Kalimat seperti “Temukan manfaat baru,” atau “Rasakan perubahan besar” terdengar lebih menarik. Kata kerja yang dinamis menggerakkan pembaca, membuat mereka merasa harus mengambil langkah.

Jadi, gunakan kata kerja yang memberi tenaga pada setiap kalimat.

Kata kerja aktif menggerakkan pembaca untuk bertindak. Wordstream menemukan bahwa kata-kata seperti “Temukan,” “Dapatkan,” atau “Nikmati” meningkatkan keterlibatan konten hingga 20%.

Contoh Aplikasi: “Temukan inspirasi baru di sini” lebih efektif dibanding “Inspirasi baru tersedia di sini.”

Gunakan Gaya Bahasa yang Konsisten

Bayangkan mendengarkan orang yang terus mengubah nada suara—membingungkan, bukan?

Konsistensi dalam gaya bahasa akan membuat tulisan terasa lebih profesional dan terpercaya. Jika Anda menggunakan nada santai, teruskan. Jika formal, pastikan konsisten dari awal hingga akhir.

Konsistensi adalah kunci dalam membangun kepercayaan dan kenyamanan.

Konsistensi membuat konten lebih profesional. Menurut Nielsen Norman Group, audiens mempercayai merek yang konsisten 40% lebih tinggi dibanding merek dengan gaya yang berubah-ubah.

Contoh Aplikasi: Jika Anda menggunakan nada santai, pertahankan dari awal hingga akhir. Jangan tiba-tiba menjadi formal.

A/B Testing dan Optimasi

Jangan biarkan tulisan Anda berhenti pada percobaan pertama.

Lakukan A/B testing pada elemen-elemen penting seperti judul dan CTA. Evaluasi hasilnya dan perbaiki sesuai respons pembaca. Dengan data yang didapat, Anda bisa terus mengoptimalkan konten untuk performa terbaik.

Di dunia digital, pengoptimalan adalah perjalanan, bukan tujuan.

Menurut data dari Optimizely, A/B testing dapat meningkatkan tingkat konversi secara signifikan. Dengan membandingkan dua versi halaman web atau aplikasi, bisnis dapat menentukan elemen mana yang lebih efektif dalam mendorong tindakan pengguna.

Pendekatan ini memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data untuk mengoptimalkan pengalaman pengguna dan meningkatkan hasil bisnis.

Contoh Aplikasi: Uji coba berbagai judul, gambar, dan CTA. Terus evaluasi dan perbaiki konten Anda.

Kesimpulan

Setiap elemen di atas memberikan fondasi yang kuat untuk membuat tulisan yang bukan hanya menjual, tapi juga menginspirasi. Copywriting yang hebat adalah seni berbicara langsung pada audiens, membuat mereka merasa dipahami, dan akhirnya mendorong mereka untuk bertindak.

Scroll to Top