Cara mengukur efektivitas copywriting itu penting banget, lho! Kenapa? Karena kamu harus tahu, apa copywriting yang kamu buat itu berhasil atau enggak dalam mencapai tujuan.
Pernah nggak sih kamu merasa sudah bikin copywriting keren, tapi kok hasilnya nggak sesuai harapan?
Atau mungkin kamu udah kerja keras, tapi nggak tahu cara ngecek apakah copywriting yang kamu buat itu efektif atau nggak?
Tujuannya bisa berbeda-beda, seperti meningkatkan penjualan, mendapatkan lebih banyak klik, atau membangun hubungan dengan audiens.
Mengukur efektivitas sangat penting, agar kita tahu apakah pesan yang disampaikan berhasil menarik perhatian dan menghasilkan hasil yang diinginkan.
Dengan berbagai metrik, kamu bisa melihat apakah copywriting kamu sudah tepat atau perlu perbaikan.
Apa Itu Cara Mengukur Efektivitas Copywriting?
Cara Mengukur Efektivitas Copywriting adalah langkah-langkah untuk mengetahui seberapa baik copywriting bekerja.
Tujuannya, untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Pada dasarnya, efektivitas copywriting bisa diukur melalui berbagai metrik dan indikator yang membantu untuk menilai, apakah pesan yang disampaikan berhasil menarik perhatian, memotivasi tindakan, dan memberikan hasil yang diharapkan.
7 Cara Mengukur Efektivitas Copywriting
Mari kita lihat cara mengukur efektifitas copywriting, berikut ulasannya:
Lihat Tingkat Konversi (Conversion Rate)
Pernah nggak sih kamu bikin landing page atau iklan dan berharap banyak orang beli produk kamu setelah baca teksnya? Nah, di sinilah tingkat konversi (conversion rate) berperan!
Conversion rate itu jumlah orang yang melakukan tindakan yang diinginkan (misalnya beli produk) setelah melihat copywriting kamu.
Contoh:
Misalnya, 100 orang klik iklan kamu dan 10 orang membeli produk. Jadi, conversion rate-nya 10%. Keren kan?
Kalau conversion rate rendah, bisa jadi copywriting kamu kurang memikat atau call-to-action-nya nggak jelas. Yuk, perbaiki dan coba lagi!
Cek Click-Through Rate (CTR)
Pernah nggak sih kamu bikin tombol ‘Klik di sini!’ yang terlihat menarik banget, tapi kok yang klik cuma sedikit? Hmm, bisa jadi masalahnya ada di CTR kamu!
CTR itu perbandingan antara jumlah orang yang klik link kamu dengan jumlah orang yang melihatnya. Semakin tinggi CTR, berarti copywriting kamu berhasil menarik perhatian.
Contoh:
Misalnya, iklan kamu dilihat 500 orang, dan 50 orang klik tombolnya. CTR kamu jadi 10%! Semakin tinggi CTR, semakin efektif copywriting kamu!
Perhatikan Engagement (Like, Share, Comment)
Tingkat engagement itu salah satu indikator yang paling gampang dilihat!
Apakah orang-orang suka dan berinteraksi dengan copywriting kamu? Atau cuma diem aja?
Engagement itu interaksi yang didapatkan dari audiens, seperti like, share, atau komen. Semakin banyak orang yang engage, semakin baik
Contoh:
Bikin postingan di Instagram dan lihat berapa banyak yang nge-like atau komen. Kalau banyak yang engage, berarti copywriting kamu efektif!
Analisis Bounce Rate
Coba deh cek bounce rate di website kamu. Kalau angka bounce rate-nya tinggi, berarti banyak orang yang datang ke halaman kamu tapi langsung pergi tanpa interaksi lebih lanjut.
Bounce rate itu persentase orang yang datang ke website kamu dan langsung keluar tanpa klik atau berinteraksi. Semakin rendah bounce rate, semakin baik.
Contoh:
Kalau website kamu punya bounce rate tinggi, mungkin copywriting kamu kurang menarik. Coba ubah dengan teks yang lebih menggugah dan punya call-to-action yang jelas!
Minta Feedback Langsung dari Audiens
Pernah nggak sih kamu tanya langsung ke audiens, “Gimana menurut kalian tentang copywriting kita?” Bisa lewat survey atau ngobrol langsung, loh!
Feedback langsung dari audiens itu salah satu cara tercepat buat tahu apakah copywriting kamu efektif atau nggak.
Contoh:
Tanya deh, “Menurut kalian, apa yang kurang dari iklan kita?” Jawaban mereka bisa kasih insight berharga buat kamu supaya copywriting lebih tepat sasaran!
Gunakan A/B Testing
Ini dia cara yang paling seru dan keren untuk ngecek copywriting kamu! A/B testing adalah cara untuk menguji dua versi copywriting dan melihat mana yang lebih efektif.
A/B testing itu artinya kamu membuat dua versi copywriting yang berbeda, lalu melihat mana yang memberikan hasil lebih baik.
Contoh:
Bikin dua judul email dengan kata-kata yang berbeda, lalu lihat mana yang punya open rate lebih tinggi. Yang menang, bisa kamu terapkan di email-email berikutnya!
Cek Return on Investment (ROI)
Nah, kalau ini sih agak serius sedikit. ROI atau Return on Investment itu cara untuk ngukur seberapa banyak profit yang kamu dapat dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan buat iklan atau campaign.
ROI mengukur apakah investasi yang kamu keluarkan untuk copywriting itu sebanding dengan hasil yang kamu dapatkan, seperti peningkatan penjualan.
Contoh:
Misalnya kamu mengeluarkan 1 juta untuk kampanye email marketing, dan mendapatkan 5 juta dari hasil penjualan. Jadi, ROI-nya 400%! Wah, berarti copywriting kamu efektif banget!
Berikut adalah 5 fakta data statistik terbaru mengenai efektivitas copywriting:
- Email Marketing Masih Menjadi Saluran Pemasaran Terbaik
Email marketing terus menunjukkan hasil yang luar biasa dengan tingkat konversi tertinggi hingga 13% dibandingkan saluran pemasaran lainnya. (Mirasee) - Penggunaan Copywriting yang Tepat Dapat Meningkatkan Konversi Halaman Landing
Halaman landing dengan salinan copy yang fokus pada satu tujuan jelas (CTA) dapat menghasilkan tingkat konversi rata-rata 13,5% lebih tinggi daripada yang menggunakan beberapa CTA. - Email Dibuka Lebih Banyak di Perangkat Mobile
81% email sekarang dibuka di perangkat mobile, menunjukkan pentingnya mengoptimalkan copy untuk tampilan mobile. - Konten dengan Video Meningkatkan ROI Email
Penggunaan GIF dan video dalam email dapat meningkatkan ROI hingga 105% dibandingkan dengan hanya menggunakan teks dan gambar statis. (MiraseeFREEDOM AWARE) - Kecepatan Halaman Mempengaruhi Konversi
Sekitar 40% pengguna internet akan meninggalkan halaman jika halaman tersebut membutuhkan waktu lebih dari 3 detik untuk dimuat.
Anda bisa lanjut baca: Email Copywriting: Definisi + 10 Template Terbaru yang Bisa Kamu Coba!
Manfaat Mengukur Efektivitas Copywriting
Berikut adalah 5 manfaat cara mengukur efektivitas copywriting:
- Meningkatkan Kinerja Kampanye Pemasaran
Dengan mengukur efektivitas, kamu dapat tahu apakah copywriting yang kamu buat menghasilkan hasil yang diinginkan, seperti penjualan, pendaftaran, atau klik. Ini memungkinkan kamu untuk fokus pada aspek yang perlu ditingkatkan agar hasilnya lebih optimal. - Mengidentifikasi Bagian yang Perlu Diperbaiki
Data yang diperoleh dari pengukuran seperti tingkat konversi atau click-through rate (CTR) membantu kamu melihat bagian mana dari copywriting yang kurang menarik perhatian atau gagal mengarahkan audiens untuk bertindak. - Mengoptimalkan Pengeluaran Pemasaran
Dengan mengetahui mana yang efektif, kamu bisa mengalokasikan anggaran pemasaran lebih efisien. Misalnya, jika sebuah email dengan CTA yang kuat menghasilkan banyak konversi, kamu bisa lebih fokus pada saluran tersebut untuk mendapatkan hasil maksimal. - Menyesuaikan Konten dengan Audiens
Mengukur efektivitas copywriting membantu kamu memahami audiens dengan lebih baik. Misalnya, jika audiens lebih banyak berinteraksi dengan konten yang lebih personal atau berbentuk cerita, kamu bisa menyesuaikan gaya copywriting agar lebih sesuai dengan preferensi mereka. - Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Dengan memantau metrik seperti bounce rate dan engagement, kamu bisa mengetahui apakah audiens merasa nyaman dengan konten yang kamu buat. Hal ini membantu menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik, yang pada akhirnya meningkatkan loyalitas dan konversi.
Mengukur efektivitas bukan hanya soal angka, tapi juga tentang bagaimana kamu bisa terus berkembang dan meningkatkan kualitas copywriting yang lebih relevan dan menarik!
Kesimpulan
Jadi, setelah tahu cara mengukur efektivitas copywriting, kamu siap nggak untuk mengevaluasi efektivitas copywriting kamu?
Ingat, nggak ada yang langsung sempurna, tapi dengan mengukur dan terus mencoba. Kamu bisa bikin copywriting yang semakin powerful dan hasilnya makin mantap!
Jadi, apa yang kamu tunggu? Yuk, mulai ukur efektivitas copywriting kamu sekarang juga dan lihat perubahannya!