Bagaimana cara membuat copywriting yang menjual? Mari kita bahas…..Bayangkan kamu punya produk keren, ide segar, dan cerita luar biasa.
Tapi, sayangnya, gak ada yang dengar. Kenapa? Bisa jadi karena naskah copywriting yang kamu buat kurang punya power daya tarik.
Copywriting yang efektif gak cuma sekadar menulis. Ini soal bagaimana kamu bisa menarik perhatian orang, menginspirasi mereka untuk tertarik, dan akhirnya, bikin mereka bertindak.
Bagaimana Cara Membuat Copywriting yang Menjual?
Cara membuat copywriting yang menjual adalah seni menulis untuk mendorong pembaca bertindak, seperti membeli atau mendaftar. Untuk membuatnya efektif, kamu harus:
- Kenali audiens: Pahami siapa mereka dan apa yang mereka butuhkan.
- Tunjukkan manfaat: Fokus pada apa yang pembaca dapatkan, bukan hanya produk.
- Bangun kepercayaan: Gunakan bukti sosial atau testimoni.
- Ajak bertindak: Sertakan call to action yang jelas dan persuasif.
Dengan langkah-langkah ini, copywriting kamu akan lebih efektif dan mampu menghasilkan aksi dari pembaca.
Naskah copywriting bisa berupa iklan, deskripsi produk, landing page, hingga email marketing. Intinya, tujuannya adalah menghasilkan konversi.
Jadi, kalau kamu menulis untuk mempromosikan sesuatu dan mengajak orang bertindak, itu adalah copywriting. Gampangnya, copywriting merupakan alat untuk menjual lewat kata-kata!
Cara Kerja Copywriting
Sekarang, yuk kita bahas gimana sih cara kerja copywriting yang efektif. Copywriting yang berhasil itu, sebenarnya memiliki struktur yang jelas.
Mulai dari menarik perhatian, memelihara minat, menumbuhkan keinginan, hingga mendorong pembaca untuk bertindak. Ini yang disebut dengan AIDA (Attention, Interest, Desire, Action).
- Attention (Perhatian): Kamu butuh sesuatu yang bisa langsung menarik perhatian pembaca. Ini bisa berupa headline yang menarik atau pertanyaan yang langsung membuat orang penasaran.
- Interest (Minat): Setelah perhatian didapat, kamu harus menjaga minat mereka dengan memberikan informasi yang relevan dan menarik.
- Desire (Keinginan): Di sini, kamu buat pembaca merasa kalau mereka butuh apa yang kamu tawarkan, misalnya lewat penggambaran manfaat yang kuat.
- Action (Tindakan): Terakhir, beri mereka arahan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya, seperti “Klik untuk beli sekarang!” atau “Dapatkan diskon hari ini!”
Ini adalah pola yang umum digunakan dalam copywriting untuk menghasilkan naskah yang tidak hanya menarik, tapi juga menggerakkan pembaca untuk bertindak.
Karakteristik Copywriting yang Efektif
Nah, apa sih yang bikin naskah copywriting itu efektif? Ini dia beberapa karakteristik yang harus ada dalam setiap tulisanmu:
- Singkat dan Padat: Pembaca gak punya waktu buat baca yang panjang-panjang. Jadi, naskah yang efektif itu jelas dan langsung ke poin.
- Fokus pada Audiens: Naskah copywriting yang baik harus berbicara langsung dengan pembaca, bukan hanya bicara tentang produk. Fokus pada masalah mereka dan bagaimana solusi yang kamu tawarkan bisa membantu.
- Tulis dengan Emosi: Kata-kata yang bisa membangkitkan emosi pembaca itu jauh lebih kuat daripada yang hanya berbicara tentang fitur produk. Ciptakan keinginan, rasa urgensi, atau bahkan ketakutan untuk hilang kesempatan.
- Call to Action (CTA) yang Kuat: Jangan biarkan pembaca bingung apa yang harus dilakukan setelah membaca naskahmu. Selalu sertakan ajakan yang jelas dan menarik, seperti “Beli sekarang!” atau “Coba gratis!”
6 Cara Membuat Copywriting yang Menjual
Sekarang, kita masuk ke bagian yang lebih praktis. Berikut adalah 6 strategi yang bisa kamu coba untuk bikin naskah copywriting yang keren dan efektif.
Pahami Audiensmu dengan Mendalam
Sebelum mulai nulis, kamu harus tahu dulu siapa yang bakal baca naskahmu. Bayangkan, kamu lagi ngobrol dengan teman lama.
Kalau kamu gak tahu apa yang dia suka, apa yang dia butuhin, dan apa yang bikin dia khawatir, obrolannya bakal hambar kan?
Nah, di copywriting juga gitu. Kalau kamu gak ngerti audiensmu, naskahmu gak bakal nyambung.
Copywriting yang berbicara langsung dengan audiens bisa meningkatkan konversi hingga 70% lebih tinggi jika emosi digunakan dengan tepat. (Six Figure Writer)
Cara Kerjanya:
- Gunakan data demografi dan psikografis untuk memahami audiens: umur, pekerjaan, minat, masalah yang mereka hadapi.
- Bisa juga, lho, melakukan survei atau langsung tanya audiensmu tentang apa yang mereka cari.
Contoh: Misalnya, kamu nulis untuk ibu muda yang lagi sibuk. Kamu tahu mereka cari solusi yang praktis dan menghemat waktu. Jadi, di naskahmu, jangan lupakan hal-hal yang praktis dan berguna buat mereka.
Gunakan Headline yang Memikat
Coba deh ingat-ingat. Saat scroll di media sosial, apa yang pertama kali kamu baca? Pasti headline, kan? Nah, headline itu ibarat pintu masuk. Kalau pintunya gak menarik, orang gak bakal masuk ke dalam. Jadi, bikin headline yang memikat, yang langsung jawab apa yang audiens cari.
Cara Kerjanya:
- Gunakan angka atau pertanyaan yang langsung jawab kebutuhan mereka.
- Misalnya, gunakan format: “3 Cara Bikin Hidup Lebih Mudah” atau “Kenapa Kamu Harus Coba Ini Hari Ini?”
Contoh: “5 Trik Simple Buat Kamu Yang Mau Hemat Waktu Setiap Hari!”
Fokus pada Manfaat, Bukan Fitur
Sering banget kita denger orang nulis tentang produk mereka kayak gini: “Produk ini punya fitur X, Y, dan Z.” Tapi, serius deh, audiens gak peduli fitur itu. Mereka lebih peduli bagaimana produk itu bisa bikin hidup mereka lebih mudah, lebih nyaman, atau lebih bahagia.
Cara Kerjanya:
- Tulis naskah yang fokus pada manfaat emosional produk.
- Bukan sekadar ngomongin apa yang bisa dilakukan produk, tapi apa yang akan dirasakan audiens setelah menggunakannya.
Contoh: Jangan cuma bilang “Kursi ini ergonomis”, tapi bilang “Rasakan kenyamanan maksimal di setiap duduk. Cocok banget buat kamu yang kerja berjam-jam!”
Tambahkan Elemen Urgensi
Gak ada yang lebih bikin orang buru-buru daripada rasa takut ketinggalan. Nah, buat naskah yang ada elemen urgensinya. Gunakan kata-kata yang bikin orang merasa “Wah, ini kesempatan terbatas!”.
Cara Kerjanya:
- Gunakan kalimat yang memberi kesan waktu terbatas, misalnya: “Diskon besar-besaran, hanya hari ini!”
- Bisa juga bilang, “Stok terbatas! Buruan beli sebelum kehabisan!”
Contoh: “Promo cuma sampai tengah malam, jangan sampai kelewatan!”
Sertakan Call to Action (CTA) yang Kuat
Setelah nulis naskah yang keren, pastikan kamu mengarahkan audiens untuk bertindak. Jangan cuma biarkan mereka bingung setelah membaca tulisanmu. Tulis CTA yang jelas dan langsung meminta mereka untuk melakukan sesuatu.
Cara Kerjanya:
- Gunakan kata-kata yang menggugah untuk mengarahkan audiens, seperti “Klik sekarang!”, “Beli sekarang!”, atau “Dapatkan diskon hari ini!”
Contoh: “Klik di sini untuk mendapatkan penawaran eksklusif sebelum kehabisan!”
Uji dan Sesuaikan
Penting banget buat terus uji coba dan eksperimen! Gak ada salahnya mencoba headline yang berbeda, gaya bahasa yang baru, atau bahkan menggunakan CTA yang lebih menarik. A/B Testing bisa jadi cara paling efektif untuk tahu apa yang berhasil.
Cara Kerjanya:
- Uji berbagai versi dari naskah yang sama, lihat mana yang paling efektif.
- Sesuaikan dengan feedback dari audiens atau hasil analitik.
Contoh: Coba buat 2 versi iklan di Facebook dan lihat mana yang lebih banyak kliknya. Yang lebih berhasil, kamu bisa terus pakai.
Berikut adalah beberapa fakta terbaru yang relevan tentang cara membuat copywriting yang menjual:
- Pentingnya Konten Visual
60,8% marketer mengatakan bahwa konten visual sangat diperlukan untuk tahun 2024. Menambahkan gambar atau video pada copywriting terbukti dapat meningkatkan trafik dan konversi. Misalnya, konten yang mengandung video mendapatkan 83% lebih banyak trafik dibandingkan dengan yang tanpa video. (KhrisDigitalEmbryo) - Efek Kata “Karena”
Menggunakan kata “karena” dalam permintaan atau ajakan bisa meningkatkan konversi hingga 94%. Ini menunjukkan bahwa memberikan alasan yang jelas kepada audiens dapat memperkuat ajakan bertindak dan meningkatkan kemungkinan mereka untuk melakukan aksi. (KhrisDigital) - Peran Judul yang Menarik
Judul yang efektif sangat penting karena 80% orang hanya membaca judul, sedangkan hanya 20% yang melanjutkan membaca sisanya. Penelitian menunjukkan bahwa judul yang mengandung kata “panduan” bisa menarik 3x lebih banyak traffic organik. Selain itu, headline yang terdiri dari 6 kata cenderung lebih efektif dalam menarik perhatian pembaca. (Embryo) - Konten yang Mudah Dipindai
Konten yang singkat dan mudah dipindai dapat meningkatkan kegunaan halaman hingga 58%. Gunakan subjudul, poin-poin bullet, dan format yang memudahkan pembaca untuk menemukan informasi yang mereka cari. - Penggunaan Kata “Kamu” Meningkatkan Konversi
Menggunakan kata “kamu” dalam copywriting dapat meningkatkan konversi hingga 47%. Ini membantu untuk lebih menghubungkan audiens dengan pesan yang kita sampaikan. - Uji Coba dan A/B Testing
Melakukan uji coba atau A/B testing sangat penting untuk mengetahui elemen mana yang paling efektif. Misalnya, mengganti teks tombol dari “Mulai uji coba gratis 30 hari” menjadi “Mulai uji coba gratis 30 hari saya” dapat meningkatkan klik sebesar 90%.
Penutup
Jadi, gimana? Udah siap bikin naskah copywriting yang keren? Dengan 6 cara membuat copywriting yang menjual tadi, kamu bisa mulai menulis naskah yang gak cuma menarik perhatian, tapi juga bisa menghasilkan tindakan nyata dari audiens.
Kunci suksesnya ada di tanganmu, lho! Jangan takut untuk coba dan uji berbagai hal. Siapa tahu, naskahmu yang berikutnya bisa jadi yang paling mengubah bisnis kamu.
Sekarang, waktunya ambil tindakan! Mulai sekarang juga dan lihat perbedaannya!